Sabtu, Januari 26, 2008

Kenapa Ayam Menyeberang Jalan?

Pertanyaan : Kenapa Ayam Menyeberang Jalan?

Jawaban dari:

Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan.

PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik.

POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.

ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam.

KAPTEN JAMES T.KIRK : karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi.

MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan tanpa mempertanyakan
kenapa.

MACHIAV ELLI : poin pentingnya adalah ayam menyeberang jalan!siapa yang peduli kenapa! akhir dari penyeberangan akan menentukan motivasi ayam itu.

FREUD : fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu
menunjukkan ketidak nyaman seksual kalian yang tersembunyi.

GEORGE W.BUSH : kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami.tidak ada pihak tengah di sini!

DARWIN : ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui
seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan
menyeberang jalan.

EINSTE IN : Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak
dibawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.

NELS ON MANDELA : Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati.

THABO MBEKI : kita harus mencari tau apakah memang benar ada kolerasi
antara ayam dan jalan.

MUGABE : Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyeberanginya dengan dorongan ayam-ayam veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyeberanginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk diseberangi dan punya kemerdekaan untuk menyeberanginya!

ISAAC NEWTON : Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.

PROGRAMMER J2EE : Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable, ayam-ayam yangg ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan interface nyebrangable, jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled.

LB. MOERDANI : Selidiki! Apakah ada unsur subversif?

SUTIYOSO : itu ayam pasti ingin naik busway.

Soeharto: Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua! Kalo perlu disukabumikan saja.

Habibie: Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah kesebrang jalan.

Desi Ratnasari: No comment!

Julia Perez : Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan? Karena sang jantan ada disana, daripada sang betina sendirian diseberang sini, yaaahhhh dia kesana laahh...cape khan pake alat bantu trus?

Roy Marten: Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (plus nangis dikit).

MEGA KARTI : Ayamnya. Pasti wong cilik. Dia jalan kaki toh.

HARMOKO: Berdasarkan petunjuk presiden.

Gus Dur: Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin! Gitu aja kok repot!
Bukannya kerja tapi malah baca Ini... (sbs/lpk)

from Kapanlagi.com

Minggu, Januari 13, 2008

Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu?

an dpt email dr temen

hhfu@chevron.com Hamrizal said :

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. Dia bukanlah akhwat, sama seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya menangis lagi.

Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya). Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya. That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.

Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya. Beberapa kali Mamanya mengetok pintu, meminta kita tidur.

"Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini.

"Lampunya dimatiin aja, biar dikira kita dah tidur."

"Iya.. ya." Dia mematikan lampu neon kamar dan menggantinya dengan lampu kamar yang temaram. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kita lakukan. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan kamar. Memunculkan aura cinta yang menerangi kamar saat itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendam.

"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci meja riasnya. Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.

"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat diatas dideretan paling atas.

"Busyet dah nih orang." Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya. Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi surat itu.


Kepada YTH

Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya

Di tempat

Assalamu'alaikum Wr Wb

Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.

Saya, yang bernama ...... menginginkan anda ...... untuk menjadi istri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda. Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.

Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin

Wassalamu'alaikum Wr Wb


Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis. Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. Surat cinta minimalis, saya menyebutnya :D. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.

"Kenapa kamu memilih dia."

"Karena dia manusia biasa." Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku."

"Maksudnya?"

"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."

"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum tidur. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. "Udah tidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama." Kita kembali rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.

"Gik..."

"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.

Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya. Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahnnya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'. Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah. Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo(sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas. Cinta tumbuh karena suami/istri (belahan jiwa). Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

kenapa laki-laki suka wanita berjilbab??

an dpt dr email tmn..

<ridho@chevron.com> ridho said :

Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana,
karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya
harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai
kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana,
kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit
atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "TankTop", noleh
ke kiri pemandangan "PinggulTerbuka", menghindar kekanan ada sajian
"CelanaKetat plus YouCanSee", balik ke belakang dihadang oleh "DadaMenantang!",
Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang
itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya
juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin
melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata.

Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin
sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas
ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki
ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil
seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk
menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah
penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para
lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang
punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan
seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda
adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih
seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam
benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begitu dan begini.

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak
dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan
pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa
itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin
sampai pada perkosaan.

Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan?
Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini. Kalau
boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja,
orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis,
wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda
menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang
melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini.
Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes,
tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya
sungguh takut dengan Dzat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya
mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan
dalam hidup saya.

Allah Ta'ala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,
hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini,
duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar
dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata
saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung
jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas
diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan
keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilemma seperti saya ini. Mungkin
ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus
berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin
menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan
mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan
yang anda tayangkan?

So, berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik,
mempersona dan tentunya sejuk dimata.

Thank you & Regards,
Ridho Sugita

Jumat, Januari 04, 2008

Novel ayat-ayat cinta


Category: Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Habiburrahman Saerozi

"Penulis novel ini berhasil menggambarkan latar (setting) sosial-budaya Timur Tengah dengan sangat hidup tanpa harus memakai istilah-istilah Arab. Bahasanya yang mengalir, karakterisasi tokoh-tokohnya yang begitu kuat, dan gambaran latarnya yang begitu hidup, membuat kisah dalam novel ini terasa benar-benar terjadi. Ini contoh novel karya penulis muda yang sangat bagus!"

Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel 314 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Sepintas lalu, novel ini seperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba menebarkan dakwah melalui sebuah karya seni, namun setelah ditelaah lebih lanjut ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel Islami, budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain, novel ini merupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para kawula muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa.Novel ini bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya; yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak sengaja bertemu dalam sebuah perdebatan sengit dalam sebuah metro (sejenis trem).



  • Mein Neim Ist Aisha
Pada waktu itu, si pemuda yang bernama lengkap Fahri bin Abdullah Shiddiq, sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman Abdul Fattah, seorang Syaikh yang cukup tersohor di seantero Mesir. kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab'ah (membaca Al-Qur'an dengan riwayat tujuh imam) dan ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Hal ini sudah biasa dilakukannya setiap dua kali seminggu, setiap hari Ahad/Minggu dan Rabu. Dia sama sekali tidak pernah melewatkannya walau suhu udara panas menyengat dan badai debu sekalipun. Karena baginya itu merupakan suatu kewajiban karena tidak semua orang bisa belajar pada Syaikh Utsman yang sangat selektif dalam memilih murid dan dia termasuk salah seorang yang beruntung.Di dalam metro, Fahri tidak mendapatkan tempat untuk duduk, mau tidak mau dia harus berdiri sambil menunggu ada kursi yang kosong. Kemudian ia berkenalan dengan seorang pemuda mesir bernama Ashraf yang juga seorang Muslim. Merteka bewrcerita tentang banyak hal, termasuk tentang kebencian Ashraf kepada Amerika. Tak berapa lama kemudian, ada tiga orang bule yang berkewarganegaraan Amerika (dua perempuan dan satu laki-laki) naik ke dalam metro. Satu diantara dua perempuan itu adalah seorang nenek yang kelihatannya sudah sangat lelah. Biasanya orang Mesir akan memberikan tempat duduknya apabila ada wanita yang tidak mendapatkan tempat duduk, namun kali ini tidak. Mungkin karena kebencian mereka yang teramat sangat kepada Amerika. Sampai pada suatu saat, ketika si nenek hendak duduk menggelosor di lantai, ada seorang perempuan bercadar putih bersih yang sebelumnya dipersilahkan Fahri untuk duduk di bangku kosong yang sebenarnya bisa didudukinya, memberikan kursinya untuk nenek tersebut dan meminta maaf atas pwerlakuan orang-orang Mesir lainnya. Disinilah awal perdebatan itu terjadi. Orang-orang Mesir yang kebetulan mengerti bahasa Inggris merasa tersinggung dengan ucapan si gadis bercadar. Mereka mengeluarkan berbagai umpatan dan makian kepada sang gadis, dan ia pun hanya bisa menangis. Kemudian Fahri berusaha untuk meredakn perdebatan itu dengan menyuruh mereka membaca shalawat Nabi karena biasannya dengan shalawat Nabi, orang Mesir akan luluh kemarahannya dan ternyata berhasil. Lalu ia mencoba menjelaskan pada mereka bahwa yang dilakukan perempuan bercadar itu benar, dan umpatan-umpatan itu tidak layak untuk dilontarkan. Namun apa yang terjadi, orang-orang Mesir itu kembali mrah dan meminta Fahri untuk tidak ikut campur dan jangan sok alim karena juz Amma saja belumtentu ia hafal. Kemudian emosi mereka mereda ketika Ashraf yang juga ikut memaki perempuan bercadar itu, mengatakan bahwa Fahri adalah mahasiswa Al-Azhar dan hafal Al-Qur'an dan juga murid dari Syaikh Utsman yang terkenal itu. Lantas orang-orang Mesir itu meminta maaf pada fahri. Fahri kemudian menjelaskan bahwasanya mereka tidak seharusnya bertindak seperti itu karena ajaran Baginda Nabi tidak seperti itu. Lalu ia pun menjelaskan bagaimana seharusnya bersikap kepada tamu apalagi orang asing sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Mereka pun mengucapkan terima kasih pada fahri karena sudah megingatkan mereka. Sementara itu, si bule perempuan muda, Alicia, sedang mendengarkan penjelasan tentang apa yang terjadi dari si perempuan bercadar dengan bahasa Inggris yang fasih.Kemudian Alicia berterima kasih dan menyerahkan kartu namanya pada Fahri. Tak berapa lama kemudian metro berhenti dan perempuan bercadar itupun bersiap untuk turun. Sebelum turun ia mengucapkan terima kasih pada Fahri karena sudah menolongnya tadi. Akhirnya mereka pun berkenalan. Dan ternyata si gadis itu bukanlah orang Mesir melainkan gadis asal Jerman yang sedang studi di Mesir. Ia bernama Aisha.


  • Maria, Gadis Koptik yang Aneh

Di Mesir, Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi dan Misbah. Fahri sudah tujuh tahun hidup di Mesir. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi tempat tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lantai atas ditempati oleh sebuah keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan dua orang anak mereka - Maria dan Yousef. Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga Fahri (Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Di Mesir, bukanlah suatu keanehan apabila keluarga Kristen koptik dan keluarga Muslim dapat hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat. Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri terutama Maria. Maria adalah seorang gadis Mesir yang manis dan baik budi pekertinya. Kendati demikian, Fahri menyebutnya sebagai gadis koptik yang aneh, karena walaupun Maria itu seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya. Ia hafal surat Al-Maidah dan surah Maryam. Fahri juga baru mengetahuinya ketika mereka secara tak sengaja bertemu di metro. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri dkk. Bahkan ketika Fahri jatuh sakit pun keluarga ini jugalah yang membantu membawa ke rumah sakit dan merawatnya selain keempat orang teman Fahri. Apalagi Maria, dia sangat memperhatikan kesehatan Fahri. Keluarga ini juga tidak segan-segan mengajak Fahri dkk untuk makan di restoran berbintang di tepi sungai Nil,kebanggaan kota Mesir, sebagai balasan atas kado yang mereka berikan. Pada waktu itu Madame Nahed berulang-tahun dan malam sebelumnya Fahri dkk memberikan kado untuknya hanya karena ingin menyenangkan hati beliau karena bagi Fahri menyenangkan hati orang lain adalah wajib hukumnya. Setelah makan malam, tuan dan nyonya Boutros ingin berdansa sejenak. Madame Nahed meminta Fahri untuk mengajak Maria berdansa karena Maria tidak pernah mau di ajak berdansa. Setelah tuan dan nyonya Boutros melangkah ke lantai dansa dan terhanyut dengan alunan musik yang syahdu, Maria pun memberanikan diri mengajak Fahri untuk berdansa, namun Fahri menolaknya dengan alasan Maria bukan mahramnya kemudian menjelaskannya dengan lebih detail. Begitulah Fahri, ia selalu berusaha untuk menjunjung tinggi ajaran agama yang dianutnya dan selalu menerapkannya dalm kehidupan sehari-hari.



  • Si Muka Dingin Bahadur dan Noura yang Malang

Selain bertetangga dengan keluarga Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perangainya berbanding 180 derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur yang terkenal dengan julukan si Muka Dingin karena ia selalu berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur dan istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit putih dan berambut pirang. Hali inilah yang membuat Noura dimusuhi keluarganya yang pada akhirnya membuat dirinya tercebur kedalam penderitaan yang amat sangat. Bahadur mempunyai watak yang keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi sasaran kemarahannya. Dan kedua orang saudaranya yang juga tidak menyukai Noura mengambil kesempatan ini untuk ikut-ikutan memaki dirinya. Sampai tibalah pada suatu malam yang tragis dimana Bahadur menyeret Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan. Hal ini sudah sering terjadi, namun malam itu yang terparah. Tak ada satu orang pun yang berani menolong. Selain hari sudah larut, Bahadur juga dikenal amat kejam. Akhirnya, karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan Noura, Fahri pun meminta bantuan Maria melaui sms untuk menolong Noura. Awalnya Maria menolak karena tidak mau keluarganya terlibat dengan keluarga Bahadur. Namun setelah Fahri memohon agar Maria mau menolongnya demi kecintaan Maria terhadap Al-Masih, Maria akhirnya luluh juga. Jadilah malam itu Noura menginap di rumah keluarga Boutros. Malam ini jualah yang akhirnya menghantarkan Fahri ke dalam penderitaan yang amat sangat dan juga membuatnya hampir kehilangan kesempatan untuk hidup di dunia fana ini.


------------------------------------------------------------------------------------------------


untuk versi elektroniknya


http://www.4shared.com/file/32350882/2e5ad3fd/Ayat_Ayat_Cinta_-_Habiburrahman_S.html

Info Film Ayat-ayat Cinta

Jenis Film : DRAMA
Pemain : FEDI NURIL, RIANTI CARTWRIGHT, CARISSA PUTRI, ZASKIA ADYA MECCA, MELANIE PUTRIA, HJ. MIEKE WIJAYA
Sutradara : HANUNG BRAMANTYO
Penulis ; SALMAN ARISTO/GINATRI NOER
Produser ; DHAMOO PUNJABI, MANOJ PUNJABI
Produksi : MD PICTURES
Durasi : 120 MIN

Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah (Fedi Nuril) adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme kecuali satu: menikah. Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu ‘lurus’. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya. Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah
Tersebutlah Maria Girgis (Carissa Putri). Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja. Lalu ada Nurul (Melanie Putria). Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak. Setelah itu ada Noura (Zaskia Adya Mecca). Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya
Terakhir muncullah Aisha (Rianti Cartwright). Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya. Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia yakini?
------------------------------------------------------------------------------------------------
untuk yang mau sountracknya bisa download di