Sabtu, Maret 22, 2008

GoMeNaSai....

What I thought wasn't mine
In the light
Was one of a kind,
A precious pearl

When I wanted to cry
I couldn't cause I
Wasn't allowed

Gomenasai for everything
Gomenasai, I know I let you down
Gomenasai till the end
I never needed a friend
Like I do now

What I thought wasn't all
So innocent
Was a delicate doll
Of porcelain

When I wanted to call you
And ask you for help
I stopped myself

Gomenasai for everything
Gomenasai, I know I let you down
Gomenasai till the end
I never needed a friend
Like I do now

What I thought was a dream
A mirage
Was as real as it seemed
A privilege

When I wanted to tell you
I made a mistake
I walked away

Gomenasai, for everything
Gomenasai, Gomenasai, Gomenasai
I never needed a friend,
Like I do now

Gomenasai, I let you down
Gomenasai, Gomenasai,
Gomenasai till the end
I never needed a friend
Like I do now

Kamis, Maret 20, 2008

'Bisik-Bisik soal Cewek ??

Biasanya kamu-kamu pada familiar dengan istilah cewek daripada perempuan. Tul apa betul? Tapi kali ini kita akan membahas sesuatu agak lebih serius, ehem…tapi tetap dengan gaya bahasa yang kamu paham. Kita akan membahas soal perempuan bukan tentang cewek. Lha, apa bedanya? Kalo menurut saya sih, yang namanya cewek, wanita, putri, perempuan, women, itu sama saja. Tapi kalo menurut orang-orang tertentu, pemilihan kata ini bisa jadi masalah.

Kalau ?cewek’ adalah pilihan kata yang cenderung dipakai oleh remaja-remaja seusia kamu. Kalau putri, itu adalah penghalusan aja supaya terdengar lebih sopan. Kalo woman, jelas-jelas ini bahasa Inggris. Tapi kalo wanita, beberapa pihak terutama kaum feminis ogah memakainya. Why? Karena kosakata wanita itu berasal dari bahasa Jawa yang artinya wani ditata (mau atau berani ditata). Hal ini dianggap oleh mereka yang menyatakan dirinya pejuang perempuan, adalah menghinakan karena menganggap perempuan sebagai objek saja yang bisa ?dikerjai’.

Itulah alasan mengapa mereka lebih memilih istilah perempuan karena mengandung makna ?empu’ yaitu artinya bijak atau berilmu pengetahuan. Halah, sampe segitunya ya? Emang sih, bila udah berkaitan dengan perempuan, kaum feminis ini bisa sangat segitunya. Bahkan isi kitab suci-dalam hal ini al-Quran-juga sangat segitunya untuk digugat dan dipertanyakan bila berkaitan dengan kepentingan perempuan. Ciloko!

Oya, kali ini kita mo ngobrolin tentang Hari Perempuan yang lumayan menyita perhatian baik di TV ataupun di surat kabar. Meski udah berlalu, nggak ada salahnya dong kita membahasnya. Sebagai bekal kamu agar bijak menyikapinya bila hari perempuan ini datang lagi tahun depan, oke?

Hari Perempuan, asal-muasalnya?
Pasti kamu semua pada bertanya-tanya tentang Hari Perempuan sedunia ini. Sebelumnya, yuk kita tengok asal-muasal Hari Perempuan sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Maret lalu itu.

Menurut Wikipedia, hari perempuan yang diperingati setiap tanggal 8 Maret itu adalah sebuah perayaan yang memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah gelombang industrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.

Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional. (www.wikipedia.org)

Hari Perempuan ini juga merupakan penanda perjuangan kaum perempuan agar haknya diakui baik dalam peran sertanya berkiprah di masyarakat maupun dalam pemilu. Soalnya kan, di zaman-zaman sebelumnya, kondisi dan nasib perempuan memang sangat memprihatinkan. Wajar aja kalo mereka ini butuh hari perempuan untuk memperingati perjuangannya. Nah, di era kekinian, gimana sih bentuk nyata perjuangan kaum perempuan ini?

Perempuan di masa kini, menjadi komoditi yang sedang laris-manis untuk dibicarakan. Ibarat orang jualan produk tertentu, tema tentang perempuan selalu laku untuk dijual. Orang akan segera menoleh dan menanggapi dengan antusias kalo udah ngomongin soal perempuan.

Fakta bahwa perempuan banyak menderita di sekitar kita, emang nggak bisa dihindari. Mulai dari kebodohan, kemiskinan, kekerasan rumah tangga hingga pelecehan seksual dan pembunuhan, perempuan selalu jadi korban. Atas dasar inilah muncul sekelompok orang yang berdalih ingin memperjuangkan kaum perempuan. Mereka inilah yang menyebut dirinya sebagai kaum feminis yang memegang erat paham feminisme.

Perempuan dan harapan

Kebalikan dari kenyataan di atas yang menimpa perempuan, ada sebuah harapan terukir ketika kita membicarakan sosok lembut yang satu ini. Perempuan cerdas itu harus. Bila ia cerdas, maka ia nggak akan menjadi miskin. Bila ia tak miskin, maka ia tak mudah dipancing untuk melakukan pekerjaan yang haram semisal jadi penari, penyanyi atau bahkan jual diri, hiii…naudzhubillah. Bila perempuan pintar, maka ia nggak akan menjadi objek kekerasan dalam rumah tangga. Ia nggak akan mudah dilecehkan karena perempuan cerdas akan tahu membawa dirinya dengan berwibawa dan elegan. Betulkah seperti itu?

Kenyataannya banyak perempuan yang menganggap dirinya pintar malah rumah tangganya kacau. Karena pintarnya, ia berkiprah sangat aktif di luar rumah. Ia hadir dari satu seminar ke seminar lain. Ia memberi ceramah dan penyuluhan dimana-mana. Ia mendirikan lembaga perlindungan perempuan. Ia bergaji besar dan tak pernah mengalami kemiskinan dan kekerasan. Namun, pernahkah kita tengok kondisi keluarga dan anak-anaknya? Si anak belum bangun, si ibu sudah pergi. Si anak sudah tidur, si ibu baru pulang. Begitu terus. Berulang-ulang.

Apakah salah menjadi perempuan aktif di luar rumah? Bukan itu masalahnya. Kecerdasan dan kepandaian saja ternyata tak mampu memberi kenyataan sesuai dengan harapan. Perempuan cerdas tanpa mempunyai pemahaman Islam yang benar, hanya menjadi mangsa perusahaan-perusahaan kapitalis. Mereka duduk manis sebagai customer service, marketing, bendahara dan sebagainya. Perempuan adalah salah satu mesin uang dengan memanfaatkan kecantikan dan kelembutannya untuk menggaet konsumen.

Perempuan pintar yang masih mengalami pelecehan seksual di jalan atau di tempat kerja juga sangat banyak. Meski tak sampai sentuhan fisik, kata-kata yang merendahkan juga termasuk ke dalam pelecehan ini. Lalu apa yang salah dengan semua ini?

Bukan hanya tentang perempuan

Bila perempuan mau cerdas, permasalahan yang ada saat ini tidak melulu tentang perempuan aja. Harga sembako yang mahal, minyak goreng semakin melambung harganya, minyak tanah menghilang di pasaran, pendidikan tak terjangkau, ekonomi amburadul, pengangguran meningkat, kriminalitas merajalela, apakah cuma perempuan yang susah?

Bapak-bapak kita susah, adik dan abang kita juga susah. Tetangga, Pak RT, Pak RW, Pak ustadz, dan kaum laki-laki pasti juga susah dengan kondisi ini. Pelecehan seksual bukan melulu ?milik’ perempuan tapi laki-laki juga bisa terkena kondisi ini. Jadi sebagai perempuan jangan GR dulu dengan merasa bahwa dunia sangat tidak adil terhadapnya. Coba kita lepas kacamata kuda akibat pengaruh feminisme ini, untuk mulai terbuka melihat bahwa ini semua terjadi akibat syariah Islam dicampakkan.

Ketika kita mengabaikan hukum Allah, yakinlah bahwa janji Allah untuk memberi kesempitan pada kehidupan pasti akan terbukti. Sekarang ini faktanya. Semua pada mentok untuk mencari jalan keluar dari rumitnya masalah kehidupan. Ingat, ini masalah semua orang, masalah kemanusiaan secara umum, bukan melulu tentang perempuan. Bila demikian kondisinya, maka marilah bertanya resepnya kepada Yang Mahamenciptakan manusia dan kemanusiaan itu sendiri, yaitu Allah Swt., gitu gals! Paham kan?

Back to Islam, Non!

Bila ada sebuah rumah yang udah sangat parah kondisinya dan hampir roboh, akankah kita betulkan satu per satu batu-batanya? Mungkin bisa, tapi hal itu sangat-sangat nggak efektif dan nggak efisien. Bila ada rumah mudah goyah dan rapuh, lihatlah pondasinya. Ternyata pondasi ini dulu yang harus dibenarkan dan dikuatkan.

Begitu juga dengan masalah perempuan. Nasib perempuan tak akan pernah berubah bila pondasi yang dipakai masih sekularisme. Solusi yang ditawarkan juga masih berbau feminisme bawaan kapitalisme. Perjuangan yang dilakukan perempuan ibarat jalan di tempat aja. Sudah capek, tapi tak ada hasilnya sama sekali. Boro-boro pahala, malah laknat Allah yang bakal menimpa bila kaum perempuan menganggap bahwa syariat Islam itu hanya untuk jaman kuno atau malah menolak sama sekali. Ati-ati!

Bila perempuan nonmuslim berjuang atas nama feminisme, kita masih bisa maklum. Mereka tak punya mabda (ideologi) yang mumpuni untuk menyelesaikan masalah kehidupan. Tapi bila ada seorang muslimah yang mengambil solusi selain dari Islam, kita patut bertanya-tanya. Apakah memang tidak paham, ataukah memang sengaja ingin menghancurkan Islam dari dalam? Betul nggak sih?

Saat ini yang menjadi tren adalah mengajak para muslimah untuk berjuang atas nama perempuan dengan dasar ide feminisme. Langkah inilah yang paling jitu untuk membuat muslimah semakin jauh dari pemahaman Islam yang benar. Pertanyaannya, apa iya kita masih juga terlena dengan solusi yang jelas-jelas makin menjauhkan kita dari Islam?

Islam dengan seluruh aturan hidup yang lengkap, memberi rambu-rambu bagi perempuan dan manusia seluruhnya untuk berbuat, bersikap dan beramal. Bila perempuan nonmuslim berjuang hanya sekadar untuk bisa ikut dalam pemilu di abad 19, Islam udah memberi hak itu sejak awal turunnya yaitu sekitar abad 6. Bila mereka protes untuk banyaknya pelecehan seksual pada diri perempuan, muslimah sudah dilindungi mulai dari cara berpakaiannya hingga harga dirinya. Masih ingat kan sejarah indah tentang bagaimana Khalifah al-Mu’tashim mengerahkan beribu-ribu pasukan ?hanya’ untuk membela kehormatan satu orang muslimah saja?

Nggak ada kemuliaan kecuali dengan Islam. Namun, Islam nggak ada artinya bila dijauhkan dari kehidupan. Maka ayo kita serukan Back to Islam, buang semua yang merusak Islam termasuk ide feminisme, kapitalisme, sosialisme dan semua isme yang batil itu. Hal ini hanya bisa terwujud bila Islam diterapkan dengan sempurna bukan hanya dalam akidah saja tapi juga syariahnya oleh institusi negara.

Gimana caranya? Langkah praktis, ayo ngaji, biar kamu jadi muslimah yang nggak kupeng (kurang pengetahuan). Biar kamu nggak jadi muslimah yang gampang tergiur ide feminisme yang seolah-olah memihak perempuan, padahal mencelakakan. Biar kamu nggak mudah dibodohi dan dikadalin. Karena sesungguhnya hanya Islam yang peduli dengan nasib perempuan dan umat manusia seluruhnya. Kita nggak butuh dengan semua isme (paham) selain Islam. Ayo perempuan (termasuk cewek ya), kita berjuang dengan dasar Islam saja, bukan yang lain. Jangan mau dijajah dan disiksa oleh gaya hidup selain Islam. Kamu, para cewek–para perempuan, hanya bisa mulia bersama Islam. Akur? So pasti dong! [riafariana]
ref : www.hidayatullah.com

Jumat, Maret 14, 2008

hidup ibarat ujian sekolah

hidup itu ibarat soal ujian, bener ga??
menurut aku kehidupan manusia itu macam murid mengerjakan soal ujian dan guru yang membuat soal ya sama halnya Tuhan yang membuat takdir manusia.
misalnya jika kita harus menentukan pilihan dalam hidup entah itu hal kecil ataupun yg besar itu ibarat kita mengerjakan soal pilihan. Tuhan telah menentukan jawaban untuk kita, tinggal tergantung usaha kita untuk memilih sesuai dengan jawaban, jika salah menjawab Tuhan akan menilai nol atau bahkan minus... ya seperti kita berbuat dosa , karna kita memilih jawaban yg salah maka nilai kita dosa alias minus di mata Tuhan. sedangkan untuk menghadapi masalah - masalah yang terjadi di kehidupan kita ibarat kita mengerjakan soal esay matematika.. ga semua orang menyelesaikan masalah dengan cara yang sama, yah ibarat dalam mengerjakan soal jawaban benar tp caranya mengerjakannya berbeda-beda, dengan cara cepat ataupun dengan cara yang detail alias rumit tapi lebih jelas, tp ada juga yang salah dan ada juga yang tidak dikerjakan alias menyerah. ya tergantung bagaimana kita dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. klo dalam kehidupan ada orang yang dalam menghadapi masalah langsung di hadapi dengan emosi dan amarah, ada yang diam menghindar dari masalah, ada yang menghadapi dengan tenang, ada yang bertele-tele dalam menjawab, ada yang putus asa... dalam menghadapi ujian sekolah dengan ujian Tuhan itu hampir sama, hanya saja beda di hasil nilai akhir ujiannya saja..
jika hasil akhir ujian sekolah kosong maka nilai bisa dikatrol dengan hasil ulangan harian, dan kalau nilainya kurang dari standarisasi naik kelas maka akan tinggal kelas . sedangkan hasil akhir Tuhan jika nilainya 0(nol) alias menyerah maka nilainya akan dikurangi nilainya, tetapi Tuhan juga memberikan bonus atau tambahan nilai untuk ibadah kita bahkan ada diskon untuk dosa kita, dan Tuhan akan memberikan kita dispensasi ketika kita benar-benar bertobat dari kesalahan yang telah dilakukan.. tetapi Tuhan juga tidak memberikan dispensasi dosa untuk kesalahan tertentu.. untuk hasil akhir yang akan dicapai kenikmatan dunia yang serba indah,nyaman, tentram yaitu surga dan jika kita banyak dosa maka kita akan masuk kedalam sumur siksaan api neraka.
tapi pada dasarnya hidup klo ga ada cobaan alias lempeng-lempeng aja kata orang ibarat makan sayur tanpa garam alias hambar ga ada rasa ga ada cerita.
dan setau aku... aku lom pernah lihat orang yang hidup tanpa ujian, ya meskipun kecil cobaan hidupnya tapi kan tetep aja ada ujian... cuma lagi-lagi tergantung dari orang yang menerima cobaan itu, apakah mo dibikin berat ataupun mo dibikin ringan...
bicara hidup, ujian, mati manusia tak akan ada habisnya, karna sesungguhnya "Kita tak ‘kan pernah mendahului nasib!" begitulah yang aku ambil dari sebuah novel tetralogi. Tuhan telah menentukan Nasib, Jodoh, Hidup mati manusia. Manusia hanya bisa memohon dan berusaha agar bernasib baik tetap berada dijalan yg benar, agar mendapat jodoh yang tepat dan barokah untuk dirinya, dan agar hidup dengan penuh rahmat-Nya, dan mati dengan khusnul khotimah dan kelak di hari akhir slalu mendapat nikmat surga..

Senin, Maret 10, 2008

Sixth sense?? what do you think??

Sixth sense sebenarnya apaan sih? Apakah mukjizat atau musibah?

SIXTH SENSE
Sixth sense atau orang sering bilang indera keenam. Secara kasat mata, indera yang kita miliki emang cuma ada lima. Hidung, mata, mulut, telinga, dan kulit. Sebenarnya, manusia memiliki indera yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan panca inderanya. Itulah Indera ke enam. Indera ini ada di dalam Hati kita..
Menurut orang India,, ada satu mata lagi yang nggak keliatan, yang letaknya konon di antara dua alis kita, pas di tengah-tengah jidat. Sehingga kalo dijumlahin, mata kita semuanya ada tiga. mata ketiga yang disebut dengan cakra ajna (cakra = sumber energi dalam tubuh manusia, sedangkan ajna = di tengah), dianggap sebagai indera yang spesial. Sebab, mata ketiga tersebut memungkinkan kita memiliki kemampuan-kemampuan lebih. Yaitu:
1. Telepathy (kemampuan membaca pikiran).

2. Clairvoyanc (kemampuan melihat peristiwa yang terjadi di tempat lain).
3. Precognition (kemampuan meramalkan kejadian yang akan datang).
4. Retrocognition (kemampuan buat melihat peristiwa di masa lampau).
5. Mediumship (kemampuan menggunakan roh sebagai medium).
6. Psychometri (kemampuan menggali informasi lewat sebuah benda).

Tetapi kenapa tidak semua orang bisa menggunakannya? ya, karena kita tidak melatihnya. Sejak kecil, setiap manusia memiliki indera ke enamnya, dan berfungsi dengan baik. Karena itu, seorang bayi bisa melihat dunia Dalamnya. la menangis dan tertawa sendiri, karena melihat ada 'Dunia Lain', selain yang bisa 'dilihat' oleh panca indera orang dewasa. Seorang anak sampai usia balita bisa melihat dunia jin.

Pertanyaan yang paling mendasar: apa kata ilmu pengetahuan ilmiah tentang sixth sense?

Penelitian medis jaman dulu sih bilang kalo sixth sense bersumber pada kelenjar pituitari yang ada di dasar otak manusia. Katanya, pada masa manusia baru muncul di bumi, jarak antara manusia dengan energi Yang Maha Kuasa masih dekat. Penyebabnya, kelenjar pituitari manusia masih menonjol ke luar seperti antena. Kelenjar ini kan berfungsi memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa. Kalo sekarang, kelenjar pituitari udah kecil. Size-nya tinggal segede biji kancang ijo! Makanya, meski letak dan fungsinya masih sama seperti dulu, kelenjar pituitari sulit memancarkan sinyal yang menghubungkan energi yang ada dalam tubuh manusia dengan energi Yang Maha Kuasa.Itu teori medis! Kalo dari sudut pandang ilmu psikologi, sixth sense katanya terjadi karena perkembangan otak kanan manusia udah sangat maju. Otak sebelah kanan kan pusat kemampuan belajar bahasa, keindahan, dll., yang intinya mengasah kepekaan jiwa. Nah, jika jiwa udah peka, otomatis intuisi kita juga lebih tajam toh?

Allah mengatakan di dalam ayat-Nya kehidupan akhirat nanti akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan indera ke enam. Barang siapa buta hatinya di dunia, maka di akhirat nanti akan buta juga, bahkan lebih sesat lagi jalannya. Kenapa demikian? Karena memang panca indera kita itu tidaklah bisa diandalkan untuk memahami kenyataan. Apalagi untuk 'bertemu' Allah.
Apa yang kita lihat sekarang ini, bukanlah fakta yang sebenarnya dari kehidupan ini. Apa yang kita dengar, juga bukanlah fakta yang sebenarnya dari alam sekitar ini. Semua yang kita pahami lewat panca indera kita di dunia ini sebenarnya bukanlah fakta yang sesungguhnya. Fakta yang sesungguhnya akan terungkap ketika kita hidup di akhirat.
Allah berfirman : "Pada hari terbongkar segala rahasia...." (QS. At Thaariq : 9).
"Pada hari mereka mendengar suara dengan sebenarnya. Itulah hari keluar dari kubur" (QS. Qaaf:42).
"Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam" (QS. Qaaf:22).
Ketiga ayat tersebut di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa pendengaran dan penglihatan yang sebenarnya itu adalah ketika, kita berada di alam akhirat. Pendengaran dan penglihatan di dunia ini serba menipu. Pada saatnya nanti, yang tidak nampak kini, akan dinampakkan oleh Allah.Kenapa demikian? Karena alam akhirat adalah alam berdimensi 9 di langit yang ketujuh yang memungkinkan kita untuk melihat alam berdimensi lebih rendah langit 1 sampai dengan langit 6 dengan lebih gamblang.Kita, manusia, hidup di langit pertama yang berdimensi 3. Sedangkan bangsa jin, menempati langit kedua yang berdimensi 4. Dan malaikat adalah makhluk Allah yang bisa bergerak lintas dimensi, sampai ke langit yang ketujuh.
Karena itu, orang yang tidak melatih hatinya saat hidup di dunia sehingga hatinya tertutup maka mereka akan dibangkitkan Allah di akhirat nanti dalam keadaan buta. Hal ini diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut.
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. Thahaa:124).
"Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahanam, itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." (QS. Israa:97).
Bagaimana cara melatih hati kita agar terbuka? Banyak banyaklah melakukan berbagai peribadatan yang diajarkan Rasulullah kepada kita, seperti shalat yang khusyuk, puasa, dzikir, berhaji, dan lain sebagainya dengan tulus dan ikhlas
(diambil dari beberapa sumber)

Rabu, Maret 05, 2008

7 Rahasia Sukses Jalin Cinta

Jakarta, Setiap hubungan memerlukan dasar yang kuat untuk bertahan lama. Menurut seorang psikoterapi asmara, ada 7 rahasia sukses menuju cinta sejati. Ini dia!

1. Cintai Diri Sendiri
Percaya diri sangatlah penting untuk hubungan yang sehat. Jika Anda benar-benar mencintai diri sendiri, kalaupun harus menghadapi sakit hati atau lelah Anda akan merasa percaya diri. Dan saat Anda merasa percaya diri dan optimis dengan diri sendiri, Anda akan enjoy bersama pasangan. Anda bersamanya bukan untuk tempat bergantung melainkan ia benar-benar membuat Anda merasa lengkap. Semakin kuat Anda sebagai seorang individual, maka semakin kuat juga hubungan yang Anda jalani.

2. Cintai Pasangan
Hubungan yang sehat terjalin antara 2 orang yang sangat menyukai satu sama lain. Akan sangat romantis membicarakan soal cinta, tapi perlu diingat bahwa cinta adalah emosional yang datang dan pergi begitu saja. Jika Anda menyukai satu sama lain, nyaman ketika bersama, banyak kecocokan dalam berpikir dan bertingkah laku dan berbagi mimpi yang sama dalam hidup maka perasaan cinta itu tak akan menjauh. Kadangkalanya penting untuk mengucapkan kata cinta pada pasangan. Kata-kata yang hangat dan dukungan membangun kepercayaan dan rasa menghargai.

3. Ciptakan Waktu yang Berkualitas
Saat pasangan pertama kali bersama, waktu berduaan jadi prioritas utama. Namun setelah berkeluarga dan punya anak serta sibuk dengan pekerjaan semua jadi berbeda. Luangkan sedikit waktu bersama pasangan dan keluarga. Walau sebentar namun berkualitas. Ingat ini bisa jadi investasi untuk kebahagiaan Anda di masa datang.

4. Komunikasi
Komunikasi yang bagus adalah bumbu untuk hubungan sehat. Berbicara adalah cara yang paling mujarab untuk mengungkapkan isi hati. Komunikasi yang baik yaitu belajar terbuka dan jujur. Ucapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda. Juga belajar untuk mendengarkan pasangan tanpa menuduh.

5. Berdebat Sehat
Berdebat boleh saja, tapi harus secara sehat. Pasangan yang selalu berdebat jangan pernah khawatir karena selalu tak sepaham. Arguman yang baik adalah kesempatan untuk berbagi perasaan dan memperkuat pertahanan dengan mengambil satu keputusan demi kepentingan bersama.

6. Bersentuhan Setiap Hari
Saling bersentugan adalah kebutuhan vital insan manusia. Sebuah studi menunjukan tanpa bersentuhan, binatang juga manusia akan cepat mati. Sentuhan dapat memberikan kekuatan untuk membuat seseorang nyaman dan merasa didukung, untuk melindungi dan banyak lagi. Setiap pasangan pasti punya masa surut namun kasih sayang tak akan pernah berubah.

7. Terima perubahan
Orang berubah tiap tahun dan perubahan ini bisa membuat hubungan terus hidup. Hidup juga berubah dan kadang tak selalu sesuai dengan keinginan. Perubahan bisa membuka peruntungan baru tapi juga bisa menimbulkan rasa sakit. Dalam sebuah hubungan yang sukses, pasangan belajar untuk beradaptasi dan berubah bersama. Mereka menerima perubahan dan mendukung satu sama lain, demi kebaikan atau dalam keburukan.

Semua fakta ini diungkap ahli psikoterapi asmara, Paula Hall dan dikutip detikhot dari BBC, Senin (26/11/2007). Menjaga tujuh hal di atas tidak akan mudah. Namun semakin Anda bisa mengatur hidup ini bersama makan hubungan juga akan semakin kuat. Selamat mencoba.
created by Yulia Dian - detikHot